Pandawa dan Korawa merupakan dua kelompok dengan sifat yang berbeda namun berasal dari leluhur yang sama, yakni Kuru dan Bharata. Korawa (khususnya Duryodana)
bersifat licik dan selalu iri hati dengan kelebihan Pandawa, sedangkan
Pandawa bersifat tenang dan selalu bersabar ketika ditindas oleh sepupu
mereka. Ayah para Korawa, yaitu Dretarastra, sangat menyayangi putera-puteranya. Hal itu membuat ia sering dihasut oleh iparnya yaitu Sangkuni, beserta putera kesayangannya yaitu Duryodana, agar mau mengizinkannya melakukan rencana jahat menyingkirkan para Pandawa.
Pada suatu ketika, Duryodana mengundang Kunti dan para Pandawa
untuk liburan. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah
disediakan oleh Duryodana. Pada malam hari, rumah itu dibakar. Namun
para Pandawa diselamatkan oleh Bima
sehingga mereka tidak terbakar hidup-hidup dalam rumah tersebut. Usai
menyelamatkan diri, Pandawa dan Kunti masuk hutan. Di hutan tersebut
Bima bertemu dengan rakshasa Hidimba dan membunuhnya, lalu menikahi adiknya, yaitu rakshasi Hidimbi. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Gatotkaca.
Setelah melewati hutan rimba, Pandawa melewati Kerajaan Panchala. Di sana tersiar kabar bahwa Raja Drupada menyelenggarakan sayembara memperebutkan Dewi Dropadi. Karna
mengikuti sayembara tersebut, tetapi ditolak oleh Dropadi. Pandawa pun
turut serta menghadiri sayembara itu, namun mereka berpakaian seperti
kaum brahmana.
Pandawa ikut sayembara untuk memenangkan lima macam sayembara, Yudistira untuk memenangkan sayembara filsafat dan tatanegara, Arjuna untuk memenangkan sayembara senjata Panah, Bima memenangkan sayembara Gada dan Nakula - Sadewa untuk memenangkan sayembara senjata Pedang. Pandawa berhasil melakukannya dengan baik untuk memenangkan sayembara.
Dropadi harus menerima Pandawa sebagai suami-suaminya karena sesuai
janjinya siapa yang dapat memenangkan sayembara yang dibuatnya itu akan
jadi suaminya walau menyimpang dari keinginannya yaitu sebenarnya yang
diinginkan hanya seorang Satriya.
Setelah itu perkelahian terjadi karena para hadirin menggerutu sebab
kaum brahmana tidak selayaknya mengikuti sayembara. Pandawa berkelahi
kemudian meloloskan diri. sesampainya di rumah, mereka berkata kepada
ibunya bahwa mereka datang membawa hasil meminta-minta. Ibu mereka pun
menyuruh agar hasil tersebut dibagi rata untuk seluruh saudaranya.
Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa anak-anaknya tidak hanya
membawa hasil meminta-minta, namun juga seorang wanita. Tak pelak lagi,
Dropadi menikahi kelima Pandawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar