1.      Sinopsis Cerita Mahabharata
![]()  | 
| Sumber gambar: forfordssake | 
Secara garis besar, cerita Mahabarata bercerita mengenai kehidupan Prabu
 Santanu atau Sentanu (Çantanu). Dia adalah seorang raja keturunan 
keluarga Kuru yang menjadi raja kerajaan Barata. Dia mempunyai 
permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma.
Isi epos Mahabarata secara garis besar mengisahkan kehidupan Santanu 
(Çantanu) seorang raja yang perkasa keturunan keluarga Kuru dan 
bertakhta di kerajaan Barata. Bersama permaisurinya Dewi Gangga, mereka 
dikaruniai seorang putra bernama Bisma.
Pada suatu hari Çantanu jatuh cinta pada seorang anak raja nelayan 
bernama Setyawati. Namun ayahanda Setyawati hanya mau memberikan 
putrinya jika Çantanu kelak mau menobatkan anaknya dari Setyawati 
sebagai putra mahkota pewaris takhta dan bukannya Bisma. Karena syarat 
yang berat ini Çantanu terus bersedih. Melihat hal ini, Bisma yang tahu 
mengapa ayahnya demikian, merelakan haknya atas takhta di Barata 
diserahkan kepada putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan Bisma 
berjanji tidak akan menuntut itu kapan pun dan berjanji tidak akan 
menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi takhta Çantanu.
Perkawinan Çantanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra 
masing-masing Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putra ini 
meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut 
punahnya keturunan raja, Setyawati memohon kepada Bisma agar menikah 
dengan dua mantan menantunya yang ditinggal mati oleh Wicitrawirya, 
masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini ditolak Bisma 
mengingat sumpahnya untuk tidak menikah.
Akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang 
lain, untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika
 melahirkan Destarasta dan dengan Ambalika melahirkan Pandu.
Destarasta lalu menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang 
anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapat 
anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti 
melahirkan 3 orang anak masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, 
dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Indra 
lahirlah Arjuna. Sedangkan Madri yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin, 
lahir anak kembar bernama Nakula dan Sadewa. 
Selanjutnya, keturunan-keturuan itu dibagi dua yakni keturunan 
Destarasta disebut Kaum Kurawa sedangkan keturunan Pandu disebut kaum 
Pandawa.
Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi takhta ayahnya, tapi karena ia 
buta sejak lahir, maka takhta itu kemudian diberikan kepada Pandu. Hal 
ini pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan 
Kurawa dalam memperebutkan takhta sampai berlarut-larut, hingga akhirnya
 pecah perang dahsyat yang disebut Baratayuda yang berarti peperangan 
memperebutkan kerajaan Barata.
Peperangan diawali dengan aksi judi dimana kaum Pandawa kalah. Kekalahan
 ini menyebabkan mereka harus mengembara di hutan belantara selama dua 
belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan 
Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat tertentu. Namun
 para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana raja Matsyapati. 
Pada tahun berikutnya, para Pandawa keluar dari persembunyian dan 
memperlihatkan diri di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa.
 Namun tuntutan mereka tidak dipenuhi Kurawa hingga terjadi perang 18 
hari yang menyebabkan lenyapnya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum 
Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di Barata.
2.      Nilai Pendidikan Hindu yang terkandung dalam cerita Mahabharata
Satya Wacana dan Satya Semaya
Bhisma yang menjalankan Sukla Brahmacari sesuai dengan janji yang pernah diucapkannya.
Dharma Agama dan Dharma Negara
Drona dan Bhisma yang mati-matian membela Negara. Arjuna dan Pandawa lainnya yang berperang untuk menegakan keadilan.
Lobha
Duryodana ingin menguasai Astina sepenuhnya, sampai Indraprasta pun ingin dikuasai.
Moha
Arjuna yang kebingungan dalam peperangan
Guru bhakti
Pandawa tetap menghormati gurunya walaupun dalam medan peperangan. Karna
 yang memotong ibu jarinya dipersembahkan untuk menghormati gurunya 
Drona

Tidak ada komentar:
Posting Komentar